Source : unsil.co.id
Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.
Menurut panitia istilah (Committee on terminology) dari American Institute of Certifiedd Public Accountans, definisi Accounting adalah sebagai berikut :
“Accounting is the art of recording, classifying and summarizing in the significant manners in terms of money, transactions and event which are, in part of least, of a financial character and interpreting the result there of.”
Pengertian diatas maksudnya “Akuntansi ialah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran dan penafsiran daripada hasil-hasilnya”.
Bidang-bidang Akuntansi
Kemudian sesuai dengan perkembangan dalam bidang perdagangan dan perusahaan maka di dalam akuntansi timbul beberapa spesialisasi sebagai berikut:
1. Akuntansi umum atau keuangan (General or Financial Accounting)
Yaitu akuntansi yang meliputi proses pengumpulan, penganalisaan, pencetakan dan penyusunan laporan-laporan keuangan serta penafsirannya.
2. Akuntansi biaya (Cost Accounting)
Yaitu akuntansi yang mengkhususkan pekerjaan dalam proses pencetakan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya-biaya pembuatan dan penjualan produk serta penafsiran terhadap hasilnya.
3. Akuntansi anggaran (Budgetary Accounting)
Yaitu akuntansi yang ditujukan untuk penggunaan data akuntansi sebagai dasar penyiapan suatu rencana keuangan untuk periode yang akan datang
4. Akuntansi pajak (Tax Accounting)
Yaitu akuntansi yang dipakai untuk maksud perhitungan pembayaran pajak penghasilan.
5. Akuntansi pemeriksaan (Auditing)
Yaitu akuntansi yang meliputi pemeriksaan akuntansi hasil pekerjaan akuntansi yang telah dilakukan.
6. Sistem akuntansi (Accounting system)
Yaitu penetapan pola catatan dan laporan akuntansi serta pengembangan prosedur dalam pengumpulan, pencatatan penyusunan datadata akuntansi.
7. Akuntansi pemerintah (Govermnmental Accounting)
Yaitu akuntansi yang dipakai oleh pemerintah (Negara, provinsi dan seterusnya).
8. Akuntansi Manajerial (Managerial Accounting)
Yaitu membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang berdasarkan data historis maupun data estamasi.
9. Akuntansi Internasional (International Accounting)
Yaitu akuntansi yang menyangkut masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan organisasi perdagangan internasional perusahaan-perusahaan multinasional.
10. Akuntansi lembaga nirlaba (Filantropy Accounting)
Yaitu akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah serta lembaga nirlaba lainnya.
11. Akuntansi Sosial (Social Accounting)
Tugasnya antara lain pengukuran pola lalu lintas dari suatu daerah padat penduduknya, menyangkut masalah penggunaan dan kesejahteraan sosial dalam sebuah kota besar, penggunaan taman-taman umum, penyediaan air bersih dan polusi udara serta lainnya.
12. Pendidikan Akuntansi (Accounting Education)
Terdiri dari pengajar, para profesor akuntansi yang sering ditugaskan dalam bidang riset, audit, menangani akuntansi perpajakan, atau bidang akuntansi lainnya.
Prinsip Dasar Akuntansi
1. Harga perolehan (cost)
Pencatatan/penilaian terhadap kekayaan (kecuali kas, piutang, persediaan), baik pada saat bertambah maupun berkurang berdasarkan harga perolehan.
2. Koservatif/hati-hati (concervatism)
Dalam menyusun laporan keuangan (neraca dan perhitungan laba rugi) hendak tidak mencatat /laba yang belum terlealisir tetapi hendaknya mencatat /mengakui rugi yang mungkin akan terjadi meskipun belum terlealisir.
3. Lengkap (Completeness/full disclosure)
Dalam menyusun laporan keuangan (neraca dan perhitungan laba-rugi hendaknya mencantumkan semua hal-hal agar semua laporan tersebut memberi informasi yang lengkap tentang keadaan perusahaan yang bersangkutan.
4. Ajeg/tetap (consistency)
Sesuatu metode pencatatan yang dipilah hendaknya tetap dipakai.
5. Cukup berarti (Materiality)
Pencatatan didasarkan atas nilai yang cukup berarti.
6. Penentuan laba-rugi (propermatching of expenses and revenues)
Laba-rugi, suatu periode harus ditetapkan berdasarkan pendapatan-pendapatan dikurangi biaya-biaya periode yang sama.
7. Dapat dimengerti (understandability)
Informasi keuangan dari proses akuntansi akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Oleh sebab itu informasi tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti.
8. Kesatuan unit (entiry)
Setiap perusahaan terpisah dari pemilik dan perusahaan lain. Kemudian perlu diingat bahwa pada prinsip akuntansi mengenai azas “permanen” dalam proses pencatatannya yaitu: Satu perkiraan hanya untuk satu jenis transaksi.
Manfaat Akuntansi
Penyelenggaraan akuntansi sangat bermanfaat, untuk :
1. Mentaati undang – undang. Sebagai warga Negara yang baik kita melaksanakan ketetapan undang – undang.
2. Mengetahui hak – hak dan kewajibannya setiap saat.
3. Dapat mengendalikan efisiensi (mencegah pemborosan).
4. Menyediakan informasi keuangan bagi mereka yang berkepentingan, yaitu :
- Pimpinan Perusahaan. Akuntansi menyediakan data–data yang lengkap tentang transaksi – transaksi keuangan yang telah dilakukan perusahaan beserta akibat – akibatnya.
- Pemilik Perusahaan. Jika pemilik terpisah dengan manajemen, maka laporan – laporan keuangan merupakan pedoman bagi pemilik untuk menilai manajemen dan mengetahui maju mundurnya perusahannya.
- Para Pegawai. Untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan tempat mereka bekerja, karena ini berhubungan langsung dengan penghasilan mereka.
- Para Kreditur. Karena kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjamannya dapat dilihat dari laporan – laporan keuangannya. Hal ini sangat penting bagi para kreditur dalam memutuskan apakah mereka akan memberikan pinjamannya atau tidak.
- Para investor/ calon investor. Dalam menanamkan modalnya tentu para investor memilih perusahaan yang paling banyak mendatangkan laba. Besarnya rugi/laba suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan-laporan keuangannya.
- Pemerintah sebagai pemungut pajak. Besar kecilnya pajak didasarkan pada besar kecilnya laba perusahaan.
- Penduduk terhadap perusahaan negara, atau keadaan keuangan negara pada umumnya, karena langsung atau tidak langsung keadaan keuangan suatu negara mempunyai pengaruh terhadap kehidupan warga negaranya.
Anonym. 1999. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Universitas Bina Nusantara
Kemendikbud. 2018. Modul Teknisi Akuntansi dalam Jaringan : Modul 1 Pengantar Akuntansi.
0 Comments: